
Suatu ketika w datang ke rumah sakit menjenguk teman yg sedang dirawat dan terjadi beberapa percakapan dan singkatnya :
w : Sudah berapa lama dirawat ?
Teman : Sudah 5 hari dan ini masih berjalan perawatannya,
w : oooh, emang sakit apa sich ?
Teman : Kata dokter saya terindikasi usus buntu dan juga darah rendah
w : Oooh, kemarin teman w yg lain juga mengalami sakit yg sama dan dihari ketujuh dia meninggal dunia,
Teman : Iya kata dokter juga harus benar-benar terkawal pengobatannya,
Teman : Kamu ke sini sendiri saja ?
w : Iya nich, tadi sepulang kerja langsung ke sini jenguk, mohon maaf hanya bisa bawa buah ini, w hanya bisa berdoa semoga lekas sembuh dan bisa beraktifitas normal kembali
Teman : Semoga, terimakasih banyak
Noted : Cerita ini hanya sebagai ilustrasi saja.
IQ = Intelligence quotient (Kecerdasan intelektual), lebih ke logika
EQ = Emotional intelligence (Kecerdasan emosional), lebih keemosional, perasaan, hal yg bisa dirasakan
SQ = Spiritual Quotient (Kecerdasan spiritual), lebih kespritual, keimanan
Moral of story :
Kalimat yg ini dari percakapan di atas, “Oooh, kemarin teman w yg lain juga mengalami sakit yg sama dan dihari ketujuh dia meninggal dunia,”
Secara IQ atau logika benar tidak ada yang salah, namun secara EQ atau emosional atau perasaan, hal ini salah dan tidak seharusnya diucapkan karena akan membuat drop dan hilang semangat dan memunculkan kekhawatiran
Kalima yg ini dari percakapan di atas “Iya nich, tadi sepulang kerja langsung ke sini jenguk, mohon maaf hanya bisa bawa buah ini, w hanya bisa berdoa semoga lekas sembuh dan bisa beraktifitas normal kembali”
Ini lebih ke SQ sehingga secara EQ dan IQ benar, hal ini bisa membantu memberikan semangat dan juga mendapatkan doa,
Jadi, dalam beraktifitas ada 3 hal yg perlu kita perhatikan dan dengan urutan :
SQ = Kita harus perkuat dulu SQ nya, jika SQ kita sudah kuat maka IQ dan EQnya juga akan kuat
EQ = Hal ini juga penting untuk bisa saling menjaga perasaan dan memahami kondisi sehingga dengan seperti itu kesalah pahaman bisa terhindari,
IQ = Kemudian baru didukung oleh logika atau intelektual, jika kita hanya mengandalkan logika maka akan tidak baik karena hanya mengorbankan rasa dan keimanan
Semoga kita bisa selalu berperilaku baik dalam tindakan keseharian kita
Leave a Reply