Jauhi Amarah

Jauhi Amarah
Jauhi Amarah

Suatu hari ada seekor kucing yang sedang lapar berjalan mencari sesuatu hal yang bisa jadi santapan,
Dalam perjalanannya, kucing tersebut melewati sebuah area yang berkaca,
Si kucing mencoba melihat ke arah kaca tersebut dan dia melihat ada seekor kucing yang sedang melihatnya,
Sikucing tersebut mengeong marah ke arah kucing yang ada di dalam kaca tersebut,
Melihat kucing yang ada di dalam kaca tersebut mengeong marah juga saat bersamaan,
Kucing tersebut semakin mengeong marah, ia berangkapan jika kucing yang ada dalam kaca tersebut adalah kucing lain yang sedang menyerangnya
Kucing tersebut pun dengan segera menyerang kucing yang ada di dalam kaca tersebut, namun ia semakin kesakitan
Kucing tersebutpun semakin marah dan menyerang berkali-kali kucing yang ada di dalam kaca tersebut dengan penuh amarah hingga ia semakin terluka dan tak berdaya
Marah dan putus asa, kucing tersebut berusaha mengerahkan seluruh kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya sikucing yang ada di dalam kaca
Iapun menyerang semakin kuat dengan penuh amarah, tubuhnya terluka sangat parah hingga akhirnya mati

Moral of the Story :
Kadangkala, di saat kita marah, kita ingin melukai orang lain. Tapi sesungguhnya tanpa disadari, yang dilukai adalah diri kita sendiri.
Mengapa? Karena perkataan dan perbuatan disaat marah adalah perkataan dan perbuatan yang biasanya akan kita sesali di kemudian hari,
Semoga kita bisa menahan rasa amarah yang kita miliki agar tidak ada yang tersakiti, baik diri kita maupun orang disekitar kita,
Karena terkadang disaat kita sedang menghadapai masalah, kita sangat mudah marah dan menyakiti (apakah itu diri kita atau orang lain)
Rasa amarah yang berlebihan tanpa berfikir terlebih dahulu akan berdampak negatif untuk diri kita,

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.