
Untuk materi kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis Private Branch eXchange (PBX). Kita perlu mengenali apa saja jenis-jenis setiap PBX yang ada dan perbandingannya. Jika pada materi sebelumnya kita sudah membahas tentang Private Branch eXchange (PBX). Sekarang kita lanjut dengan materi jenis-jenis setiap perangkat PBX. Berikut ini penjelasan beberapa jenis-jenis PBX yang ada untuk mempermudah kita mengenali jenis-jenis PBX.
1. Private Manual Branch Exchange (PMBX)
PBX ada dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan generasi penggunaannya. Private Manual Branch Exchange (PMBX) merupakan jenis PBX pertama digunakan. Yang mana dalam penerapannya cukup banyak kelemahan jika dibanding dengan jenis-jenis PBX generasi berikutnya.
Apa Itu Private Manual Branch Exchange (PMBX)
Sesuai namanya Private Manual Branch Exchange (PMBX) ini pengguannya masih bersifat manual. Yang mana kita tidak bisa terhubung langsung ke orang yang akan kita telpon tanpa bantuan dari operator.
Jadi prosesnya, akan disediakan satu nomor yang akan kita telpon yang nantinya akan terhubung ke operator. Kemudian setelah itu baru nanti operator meneruskan telpon ke nomor extension sesuai yang kita tuju. Setelah itu kita baru bisa berkomunikasi dengan orang yang kita hubungi tersebut. Hal ini berlaku baik saat telpon dari luar masuk ke internal. Maupun ketika kita ingin melakukan telpon dari internal ke luar.
Berikut ini gambaran penerapan penggunaan Private Manual Branch Exchange (PMBX) :

2. Private Automatic Branch eXchange (PABX)
Untuk mengenali jenis-jenis PBX berikutnya yaitu Private Automatic Branch eXchange (PABX). PABX merupakan pengembangan dari generasi sebelumnya yaitu PMBX. PMBX dirasa masih banyak yang perlu dikembangin karena systemnya manual. Misalnya jika ada telpon yang banyak tentu ini akan sangat merepotkan. Dan juga memerlukan tenaga operator khusus yang bertugas untuk pengoperasional komunikasi melalui telpon. Selain itu secara kualitas suara juga sering mengalami delay. Sehingga untuk solusi hal tersebut dibuat system PBX yang sudah otomatis system kerjanya. Tanpa memerlukan operator lagi yang disebut dengan PABX (private automatic branch exchange).
Apa Itu Private Automatic Branch eXchange (PABX)
PABX adalah suatu perangkat keras elektronik telekomunikasi yang berfungsi sebagai pembagi atau pengatur antara saluran telpon internal dengan eksternal. PABX ini merupakan perangkat yang bisa mentransmisikan data dalam bentu suara (voice). Dan juga ada beberapa jenis PABX yang mendukung Faksimile atau yang umum dikenal dengan nama fax. Fax yaitu proses mengirim dan menerima dokumen dalam bentuk salinan.
Outgoing merupakan proses melakukan telpon dari internal ke nomor luar semisal ke nomor GSM atau ke nomor PSTN. Incoming merupakan proses telpon dari nomor luar yang masuk ke internal kita. Sederhananya outgoing ini kita menelpon orang baik ke nomor GSM maupun PSTN. Sementara incoming ini orang yang menelpon kita baik dari GSM maupun PSTN. Berikut gambaran contoh penggunaan cara kerja PABX :

Cara Kerja Private Automatic Branch eXchange (PABX):
a. Sebagai contoh kita berlangganan layanan telpon satu line dengan nomor 081369203122
b. Di kantor kita ada 4 orang pengguna telpon
c. Secara teknis tentu kita butuh 4 line telpon agar keempat tersebut bisa saling menggunakan layanan telpon yang ada. Namun pada nyatanya kita hanya punya satu line telpon saja dengan nomor 081369203122.
d. Maka untuk mensolusikan hal tersebut, kita butuh menambah 1 perangkat keras dengan nama PABX. Jadi nanti di dalam PABX ini kita nambah 4 extension (extension yaitu nomor telpon local yang tidak dikenali dari luar). Untuk digunakan oleh keempat orang tersebut sebagai contoh yaitu 6001 sampai dengan 6004.
e. Kemudian line telpon yang tadi kita sewa layanannya, kabelnya kita colok ke upline PABXnya
f. Sehingga ketika orang dari luar menelpon ke nomor 081369203122 maka PABX akan menerimanya. Kemudian memprosesnya dan meneruskannya ke semua nomor extension yang aktif. Maka semua pesawat telpon ke empat orang tadi akan berdering bersamaan. Namun yang bisa menjawab hanya salah satu yaitu yang pertama kali menjawab telponnya.
Proses Panggilan Keluar
g. Kemudian untuk melakukan penggilan keluar juga hanya salah satu saja diwaktu yang bersamaan.
h. Dari contoh di atas baik telpon keluar dan masuk itu hanya boleh aktif salah satu saja diwaktu yang sama. Karena line telpon yang kita sawa hanya satu line nomor saja yaitu 081524698285. Tapi jika lebih dari satu line telpon yang disewa maka itu bisa menyesuaikan. Jadi, jika ada telpon masuk maka tidak bisa melakukan penggilan keluar. Begitu juga sebaliknya jika ada telpon ke luar maka telpon masuk tidak akan bisa dulu selama telpon keluar masih aktif.
i. Baik telpon keluar maupun telpon masuk yang dikenali hanya nomor 081369203122 saja
j. Namun untuk melakukan telpon internal yaitu telpon antar extension. Misalnya dari telpon nomor extension 6001 menelpon ke nomor extension 6003. Ataupun nomor extension lainnya itu tidak masalah bebas melakukan telpon tidak dibatasi.
k. Jadi, intinya PABX ini fungsi nya mirip (mirip tapi tidak sama) dengan router gateway pada jaringan computer.
l. Nomor extension setiap pesawat telpon bisa kita analogikakan dengan IP Private (IP local). Hanya dikenali oleh yang terhubung dalam satu mesin PABX yang sama dan nomor extension ini dibuat di dalam system PABXnya. Sementara line telpon yang kita sewa dengan nomor 081369203122 bisa kita analogikakan sebagai IP Publicnya. Yang mana nomor ini dikenali oleh semua system telpon dari public. Dan ini hanya bisa disediakan oleh operator layanan telpon, seperti Telkom, Indosat dan operator lainnya dan penggunaan layanannya berbayar.
Rangkuman Private Automatic Branch eXchange (PABX)
Cara kerja PABX yaitu setiap ada telpon baru yang masuk. Akan di-routing (diarahkan) oleh system PABX ini kesemua nomor extension yang aktif yang telah terhubung ke PABX. Sehingga semua pesawat telpon akan berdering bersamaan dan salah satunya bisa menjawab. Dan ketika dari internal melakukan telpon keluar. Maka system PABX ini akan mengarahkan panggilan tersebut keluar melalui upline telpon yang terhubung. Sehingga upline telpon tersebut dapat melakukan panggilan keluar sesuai nomor telpon yang dituju.
3. Electronic Private Automatic Branch Exchange (EPABX)
Mengenali jenis-jenis PBX berikutnya yaitu Private Manual Branch Exchange (PMBX). EPABX adalah sebuah sistem PABX yang dibangun menggunakan sinyal dan control switching elektronik. Jadi dengan system ini EPABX selain bisa menyalurkan signal analog suara. Juga bisa untuk aplikasi data melalui koneksik jaringan baik itu wireless maupun kabel UTP dengan RJ45. Secara system kerja penggunaannya mirip dengan PABX. Hanya saja secara fitur dan teknologi ada beberapa pembaharuan dan pengembangan dari system PABX sebelumnya.

Dari gambar di atas kita bisa melihat bahwasanya setiap pesawat telpon pengguna terhubung ke EPABX dengan kabel telpon dengan RJ11. Kemudian EPABX terhubung ke jalur layanan telpon public (bisa PSTN dan juga GSM). Dan selain itu mesin EPABX juga bisa terhubung ke jaringan computer melalui kabel UTP degan RJ45.
Perbedaan EPABX dengan PABX
a. Kelebihan EPABX
- Membentuk koneksi antar pengguna (memetakan nomor yang dihubungi ke telepon fisik, memastikan telepon aktif)
- Mempertahankan koneksi tersebut selama pengguna membutuhkannya
- Memutuskan koneksi tersebut sesuai kebutuhan pengguna
- Menyediakan informasi statistik penggunaan telpon
b. Beberapa Fitur Penambahan Pada System EPABX
- Dapat memberikan ucapan dari system ke pada sipenelpon
- IVR (Interactive Voice Response)
- Auto Attendant (Auto menjawab telpon masuk)
- Automatic Call Distributor (ini suatu fitur untuk mengatur atau menyalurkan secara otomatis telpon masuk ke nomor extension si penerima)
- Auto call forwarding (ketika ada yang nelpon ke nomor telpon kita, bisa kita tentu untuk otomatis diteruskan ke nomor tertentu)
- Call Parking (menahan beberapa saat telpon yang lagi aktif untuk menerima telpon lain)
- Call Transfer (mentransfer panggilan yang kita terima ke nomor extension lain)
- Call Waiting. Panggilan tunggu agar ketika ada telpon masuk sementara jalur telpon sedang penuh. Maka panggilan yang baru masuk tersebut tidak terputus dan akan aktif setelah saluran telpon sudah ada yang tidak aktif.
- Unlimited Extension (jumlah extensionnya tidak dibatasi)
4. Key Telephone System (KTS)
Key Telephone System (KTS) sering sekali disamakan dengan PBX yang system kerja dan fungsionalnya lebih lengkap dan canggih. Dalam system PBX. Satu jalur trunking telpon (line telpon public/umum) dapat dipecah dengan beberapa line telpon internal dalam satu gedung melalui nomor extension. Sedangkan hal tersebut tidak bisa dilakukan untuk KTS. Dalam system PBX setiap pesawat telpon yang ada dikenali melalui nomor extensionnya. Sementara KTS dikenal berdasarkan tombol (key) dimana pesawat telpon itu terhubung. Misalnya sebuah pesawat telpon terhubung di port-2. Maka pesawat telpon lainnya dan KTS akan mengenal pesawat telpon tersebut sebagai saluran kedua (tombol-2/key-2).
Cara Kerja Key Telephone System (KTS)
Dalam penerapan penggunaan KTS, menggunakan perangkat dengan nama key service unit (KSU). Jadi, kabel dari line telpon umum/public (PSTN) terhubung langsung ke key service unit (KSU) ini. Baru kemudian dari key service unit (KSU) pesawat telpon yang mendukung system key telpon ini dihubungkan. Kemudian ketika ada telpon masuk, pengguna menganggat ganggang telponnya kemudian menekan tombol saluran telpon yang masuk. Indikator atau penanda tombol saluran telpon masuk akan ada lampu berkedip-kedip pada tombol tersebut. Sebelum dijawab dan ketika sudah dijawab dan sedang aktif maka lampunya akan hidup terus selama berkomunikasi. Dan semua pengguna dalam area tersebut akan mengetahui saluran telpon mana yang sedang aktif. Dan juga tahu siapa yang sedang menerima telpon tersebut melalui lampu indikator pada tombol pesawat telpon masing-masing. Jadi akan mudah kelihatan. Kelemahan KTS ini, pengguna lain bisa dengan mudah memutus saluran telpon yang sedang aktif. Dan juga bisa mendengarkan percakapan telpon yang sedang aktif dengan menekan tombol.
Begitu juga jika ingin melakukan panggilan keluar. Pengguna harus menekan tombol saluran mana yang akan dia lewati untuk melakukan panggilan keluar baru menekan nomor tujuan. Kemudian diteruskan ke (KSU) dan dari key service unit (KSU) langsung diteruskan ke STO (Sentral telepon otomatis) PSTN. Untuk kemudian melakukan panggilan ke nomor tujuan yang tadi ditekan. Dan lampu indikator pada tombol pesawat telponnya akan hidup, sebagai penanda jika saluran tersebut sedang aktif.
Fungsi Key Telephone System (KTS)
Selain menerima dan melakukan panggilan telpon keluar. Juga bisa melakukan telpon internal antar pesawat telpon dalam satu gedung yang umum disebut dengan Intercom (Internal Communication). Namun untuk melakukan panggilan tidak dengan nomor extension melainkan dengan menekan tombol saluran peswat telpon yang ingin dihubungi. Misalnya dalam KTS ada 4 pesawat telpon yang terhubung. Masing-masing di port-1 sampai dengan port-4, maka ketika pesawat telpon-1 ingin menghubungi pesawat telpon-4 maka dia akan menekan tombol saluran-4. Di KTS juga bisa melakukan telpon lebih dari satu arah (conference call). Dengan menekan aktifkan semua tombol saluran yang ingin dihubungi. Berikut ini gambaran contoh penerapan penggunaan KTS.

5. Packet Network Exchange (PNX)
Selanjutnya dalam materi mengenali jenis-jenis PBX ada yang namanya Packet Network Exchange (PNX). PNX ini yaitu suatu jenis PABX yang di dalamnya mengkombinasikan fungsi PBX dan VOIP. Secara fungsional dan penerapan penggunaannya sama dengan jenis PABX sebelumnya. Jadi, komunikasi dengan system ini bisa dengan system PABX analog umum dan juga bisa dengan system VOIP.
Demikian beberapa penjelasan tentang jenis-jenis PBX. Semoga dengan penjelasan singkat ini teman-teman yang membacanya sudah mulai bisa paham dan mengenali jenis-jenis PBX yang ada.
Leave a Reply