Perlukah Merayakan Tahun Baru

Perlukah Merayakan Tahun Baru

Perlukah Merayakan Tahun Baru – Setiap akhir tahun beberapa kelompok orang atau masyaratkat selalu sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut dan merayakan akan datangnya tahun baru. Baik itu mempersiapkan diri untuk melakukan sesuatu hal kegiatan, seperti misalnya konvoi di jalanan, kembang api atau petasan, acara music sampai dengan bakar-bakar, umumnya bakar ayam, bakar jagung dan bakar ikan dan tak kalah menariknya ada juga yang bakar ban. Tapi apa mungkin ada yang hatinya terbakar? Karena ditinggal kekasih atau mungkin karena hanya bisa sendiri dan sendiri? Ahahahaha canda.

Kembali ke pertanyaan awal yaitu, perlukah kita merayakan tahun baru dengan seheboh itu? Perlukah kita melakukan semua kegiatan atau hal-hal seperti itu? Seberuntung apa jika melakukannya dan serugi apa kita jika tidak melakukannya? Entahlah, pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh diri kita masing-masing.

Dan perlu kita ingat dan garis bawahi, di sini w tidak bercerita tentang agama atau kepercayaan, namun lebih ke sisi positif dan negatif dari kegiatan yang akan muncul dari apa yang terjadi dari kegiatan tersebut. Sebagaimana kita ketahui kegiatan menyambut dan merayakan tahun baru tidak hanya dilaksanakan oleh agama tertentu namun semua lapisan masyarakat lintas keyakinan melakukan atau merayakannya sebagian.

Dan ada beberapa kelompok yang memaksakan diri untuk bisa ikut serta dalam melaksanakan kegiatan tersebut, sehingga tingkat kriminal pun meningkat, semisal pencurian/jambret, jual barang-barang dari rumah hingga pemaksaan orang tua untuk meminta uang demi bisa ikut serta dan atau dengan terpancing jadi kurir obat terlarang dan kejahatan lainnya.

Jadi sebagaimana kita ketahui, sebentar lagi kita akan memasuki masa-masa akhir tahun 2018 dan penyambutan tahun baru 2019. Berhati-hati dan tetap waspada dan jangan memaksakan diri untuk sesuatu hal yang belum bisa dengan cara tidak baik atau dengan merugikan pihak lain.

Pendapat Pribadi Menyambut Tahun Baru

Menurut w pribadi tidak begitu perlu untuk melakukan hal itu semua. Kenapa? Karena efek baiknya tidak akan begitu banyak. Semisal konvoi di jalanan, ini hanya merugikan waktu istirahat kita, habisin minyak motor, mengganggu ketertiban umum, menciptakan kemacetan, tidak tertutup kemungkinan akan adanya kecelakaan dan masih banyak efek negatif lainnya. Nyalain kembang api dan petasan, ini hanya membuat kebisingan saja dan mengganggu waktu istirahat orang lain serta mubazir, mengalokasikan dana untuk sesuatu hal yang tidak begitu bermanfaat. Bakar ban, ini hanya mencemari udara/polusi saja dan sangat tidak baik untuk kesehatan. Tidak tidur hingga tengah malam lewat, ini tidak baik buat kesehatan kita termasuk angin malam. Sekedar untuk bakar ayam atau jagung atau itu ikan sebenarnya sah-sah saja, namun jika harus tidak tidur hingga tengah malam lewat maka perlu diperhatikan juga buat kesehatan kita.

Jadi dari hal di atas menurut w pribadi lebih banyak sisi kurang baiknya dibanding hal yang baiknya.

Suasana Kemacetan Saat Perayaan Tahun Baru 2018

Bagaimana Menyambut tahun Baru?

Lalu bagaimana cara yang baik untuk menyambut tahun baru? Menurut w simple saja sich, cukup dengan bersyukur kepada Allah SWT atau sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Tahun demi tahun kita selalu dilimpahkan rahmat dan nikmat oleh sang pencipta, kita diberikan ke hidupan yang baik dan segala sesuatu hal yang kita butuhkan, dan kita bersyukur akan hal itu dan semoga ditahun berikutnya kita selalu dilindungi dan dituntun ke hal yang baik. Dan semoga semua hal baik yang baik dan yang tidak baik yang sudah pernah kita lakukan sebelumnya menjadi intropeksi dalam kehidupan kita untuk berbenah dan bisa belajar untuk bisa lebih baik lagi. Menurut w pribadi cukup segitu, jadi kembali kediri kita masing-masing bagaimana kita menjalaninya.

Demikian sharing dari w, kurang lebih mohon maaf.



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.